Suntikan Botox – Bagaimana Cara Kerjanya?


Suntik botox biasanya digunakan sebagai perawatan wajah guna mengurangi keriput dan jenis lain pada garis wajah. Botox juga dapat digunakan untuk penyakit seperti strabismus atau blefarospasme, serta kondisi otot lain. Botox terbuat dari toksin botulinum (neurotoxic protein) yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum yang diencerkan dengan aman, yang dapat melemaskan otot-otot untuk menciptakan penampilan yang lebih muda. Suntik botox merupakan perawatan wajah yang banyak disarankan oleh tips kecantikan untuk mendapatkan hasil yang cepat. Berhubung botox diciptakan dari zat berbahaya maka suntik botox harus dengan bantuan dokter yang berkualitas. Sebab jika salah mengaplikasikan dosisnya dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot.
Cara kerja botox adalah mengendurkan kontraksi otot dengan memblokir impuls saraf. Sehingga Otot dapat berkontraksi kembali, akibatnya kulit akan mengencang dan keriput akan tersamarkan atau bahkan hilang. Perawatan ini sering digunakan pada garis dahi, kaki gagak (garis halus sekitar mata) dan kerutan. Keriput disebabkan oleh kerusakan gravitasi, sinar matahari dan tidak akan merespon botox. Biasanya diperlukan waktu dua sampai empat hari untuk melihat peningkatan hasil perawatan wajah ini, sedangkan efek atau resikonya cenderung akan terlihat empat sampai enam bulan dari perawatan. Efek botok hanya menyebar sekitar 1 cm dari sekitar titik injeksi. Dengan demikian, jika keriput terjadi pada daerah sekitar 1 cm maka hanya dibutuhkan satu injeksi botox. diperlukan. Namun, jika daerah yang akan dirawat adalah besar misalnya keriput didahi maka dibutuhkan beberapa suntikan untuk cakupan yang memadai.
Efek samping bersifat sementara yang paling umum dari suntikan botox adalah memar. Sedangkan resiko lainnya adalah sebagai berikut:
  • Sakit kepala
  • Infeksi pernapasan
  • Flu syndrome
  • Blepharoptosis (kelopak mata yang terkulai)
  • Mual
  • Wajah kemerahan
Beberapa isu harus dipertimbangkan ketika memutuskan untuk suntikan Botox. Hati-hatilah dalam memilih dokter yang melakukan injeksi. Jangan konsumsi alkohol, obat anti-inflamasi dan aspirin pada dua minggu sebelum injeksi, untuk mencegah memar. Wanita hamil atau wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak melakukan suntikan botox. Sutikan botox tidak dapat menjamin keremajaan kulit Anda untuk selamanya. Maka lakukanlah tips kecantikan untuk dapatkan perawatan wajah yang tepat.

No comments:

Post a Comment